Follow Now.......!

Kamis, 18 Agustus 2011

figures this month(usurper of state funds)







ialah nazarudin mantan bendahara partai demokrat dan anggota DPR ini adalah perampok APBN negara,nazarudin di anggap merugikan negara hampir Rp.6 trilliun rupiah dari proyek pemerintah di dalam kementrian
bukan itu saja,nazarudin di jadikan perampok uang negara oleh partai nya untuk mengumpulkan dana pemilu berikut nya
sosok yang di sebut sebut nazarudin sebagai aktor utama perampok APBN adalah anas urbaningrum
ialah ketua umum partai demokrat yang terpilih,nazarudi berkata uang hasil korupsi di kementrian ,di pakai anas untuk memenangkan anas urbaningrum untuk menjadi ketua umum demokrat,
hal yang tidak aneh di indonesia ,suap menyuap
dan banyak lagi tokoh demokrat yang di sebut kan nazarudin yang bermasalah

sebelum menjadi tersangka,nazarudin sempat melarikan diri(berobat ke singapore),ketika status diri nya berubah menjadi tersangka,nazarudin menjadi buronan yang di cari interpol,kpk,dan institusi hukum,karena terlibat banyak skandal suap,dan korupsi,
sebagai anggota partai demokrat sekaligus bendahara demokrat nazarudin awal nya di lindungi oleh sahabat nya di partai demokrat begitu pula dengan sang ketua umum anas,mereka membela mati matian nazarudin,dan ketika nazarudin merasa terpojok dan merasa di khianati,nazarudin pun mulai bercerita siapa sajah yang terlibat dalam perampokan APBN,
seketika sahabat itu menjadi musuh,anas yang merasa terganggu oleh perkataaan nazarudin,merasa khawatir karena jabatan nya sebagai ketua umum partai demokrat terusik oleh kicauan nazarudin

dan seketika nazarudian yang awal nya di lindungi partai demokrat,menjadi musuh no 1 partai demokrat,dan demokrat terkesan lepas tangan masalah nazarudin.

dan akhir nya episode yang di tunggu datang
tertangkap nya nazarudin

namun kicauan nazarudin tidak seberani sewaktu di masih menjadi buronan,
nazarudin terkesan melemah,dan takut,dan di intimidasi..

ini lah sebuah konspirasi yang menurut saya hanya sutradara hollywood yang bisa membuatnya





0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites